Kamis, 04 Oktober 2012

Jenis-jenis Frasa dan Contohnya:


Nama      : R I D W A N
NIM          : 075 114 035
Kelas     : A
Jenis-jenis Frasa dan Contohnya:
Frasa dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :
1.      Dari segi sifat hubungan konstituen.
a.       Frase endosentrik adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
contohnya :
1.      Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai.
2.      Matahari diufuk barat hampir terbenam.
3.      Paman dan bibi sudah lama tidak megunjungi kami.
4.      Kerbau, lembu, dan kambing adalah hewan piaraan.
5.      Siapa yang harus pergi, saya atau Anda?
6.      Anak nakal itu dihukum gurunya.
7.      Sampai sekarang adik belum pulang.
8.      Anak-anak itu akan memancing.
9.      Cita-citanya tinggi sekali.
10.  Rumah besar itu sudah dijual.
b.      Frase eksosentrik ialah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
1.      Gadis cantik jelita menari di panggung.
2.      Ani melambaikan tangannya kepada penari.
3.      Gadis cantik menari, kekasihku Ani melambaikan tangannya.
4.      Waktu ayahku datang, Ibu memasak di dapur.
5.      Ketika tamu sudah berdatangan, para petugas sibuk sekali
6.      Waktu turun hujan lalu lintas sepi.
7.      Saya pergi ke dokter, karena badan tidak sehat
8.      Kita akan lulus ujian, bila rajin belajar.
9.      Ia belum yakin, bahwa anaknya lulus.
10.  Amir tidak pergi ke sekolah, karena sakit.

2.      Dari segi kategori gramatikalnya.
a.       Frasa Nominal (FN) dan Frasa Pronominal (Fpro)
-          Frasa Nominal (FN) adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya nomina, contohnya:
1.      Ani sangat bangga menggunakan produk dari dalam negeri
2.      Pohon cemara itu tinggi itu meliuk-liuk terkena tiupan angin
3.      Kami mendengar pidato presiden.
4.      pidato presiden kami dengarkan
5.      Ani membeli buku bahasa Indonesia.
6.      Ia menyaksikan ombak memutih.
7.      Ayah membeli kerbau dua ekor.
8.      Ayah Amir adalah seorang guru sekolah dasar
9.      Udara pagi ini sangat segar dan bebas dari polusi
10.  Ani meminjam buku Budi untuk mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia
-          Frasa pronominal (Fpro) adalah frase endosentris berinduk satu yang induknya pronomial, contohnya:
1.      Saya sendiri akan pergi ke pasar
2.       Kami sekalian akan bekunjung ke Tator
3.       Kamu semua akan pergi studi wisata di Tator
4.      Ia akan kesekolah hari ini
5.      Buku harian itu milik Hendra
6.      Ia menggunakan seragam sekolah yang bersih kesekolah
7.      Itu salah satu contoh yang baik untu ditiru
8.      Bukan itu yang saya mau, tapi yang ini
9.      Mereka itu sangat malas belajar
10.  Seragam sekolahnya itu dia beli dipasar
b.      Frasa verbal (FV) adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya verba dan modifikatornya (pewatasnya) berupa partikel modal, partikel ingkar, frasa adverbial, atau adverbial, contohnya:
1.      Andi datang bersama teman kelasnya
2.      Untuk ke Jakarta, kita harus naik kereta api dari Jogjakarta
3.      Anto bekerja sebagai salesman di perusahaan itu
4.      Pesawat itu akan mendarat.
5.      Pemuda itu sering merayu.
6.      Ani sudah makan.
7.      Murid-murid sering makan dan minum di kantin.
8.      Kami boleh menyanyi atau menari.
9.      Amir sedang membaca Koran.
10.  Anak itu bermain lompat tali.
c.       Frasa adjectival (FA) adalah frase endosentris berinduk satu yang induknya adjektiva dan modifikatorya (pewatasnya) adverbial. Contohnya :
1.      Buku itu terlalu banyak.
2.      Gedung baru itu sangat megah.
3.      Bunga itu sangat indah.
4.      Ani menyanyi dengan gembira.
5.      Bunga itu warnanya merah jambu.
6.      Anak itu bodoh sekali.
7.      Pohon kelapa itu tinggi sekali.
8.      Ibu membeli baju putih.
9.      Bapak menjual mobil tua itu.
10.  Ani tidak masuk sekolah, ia sakit kera
d.      Frasa adverbial (FAdb) adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya adverbial dan modifikatornya (pewatasnya) adverbial lain atau partikel contohnya :
1.      Dia kurang pandai bergaul di lingkungan tempat tinggalnya.
2.      Kemampuan siswa saya dalam mengarang berada pada kategori hampir baik.
3.      Jarak rumah ke kantornya lebih kurang dua kilometer.
4.      Didorong dengan keras
5.      Buku itu miliknya
6.      Ayahnya seorang guru
7.      Adri baru naik kelas
8.      Kelas itu sangat kotor
9.      Dia akan pergi ke permandian air panas
10.  Pohon kelapa itu sangat tinggi
e.       Frasa numeral (FN) atau frasa bilangan adalah frasa endosentris direktif dan nondirektif. Contohnya:
1.      Mereka memotong dua puluh ekor sapi kurban.
2.      Orang itu menyumbang pembangunan jalan dua juta rupiah.
3.      Lima atau enam orang bertopeng melintasi kegelapan pada gang itu.
4.      Entah tiga, entah empat kali dia sudah meminjam uang saya.
5.      Andi memiliki lima orang saudara
6.      Hewan qurban kali ini berjumlah 50 ekor
7.      Kakak kelima andi bernama Isra
8.      Kedua bersaudara itu sangat akur
9.      Aku telah memberinya kesempatan kedua, tapi dia selalu menyia-nyiakannya
10.  Ksempatan hanya datang sekali dalam hidup

Sabtu, 08 September 2012

Ratapan Sepi

Air mata pun t’lah habis
Menangisi kesedihan ini
Hatiku pun telah letih
Mencintaimu tanpa pasti


Apakah ini sudah jalan takdir
Kau tak akan pernah jadi milikku
Dan kini...
Rasaku untukmu
Hanya tinggal...
Cinta dalam hati

Cemburu Menyakitkan
PANAS..
Seakan ku berada di tengah bara api
SAKIT...
Seperti ku bertapak di lautan duri
PERIH...
Selayak pisau menyayat tubuh ini
HANCUR....
Bagai kapur yang tertipah besi

Kini terakhir kumengenalmu,
kini terakhirku menyapamu,
bila nanti kou ingin kembali,
tunggu .... Sampai aku mati ...

Telah sekian kali kumerasa bersalah,
hanya karna sifatku yang tak ingin terluka,
jauh dari niatku membuatmu gelisah,
resah rasa takutku kehilangan dirimu,
Mungkin kou telah berikan yang terbaik sampai kita disini

Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Seakan pasrah dengan semua
Karna ku mencintai bukan aku yang di cintai
Semoga kau bahagia dengan luka ku ini
Semoga kau tenang dengan pederitaan hati ini

Dinginnya angin malam ini menyapa tubuhku
Namun tidak dapat dinginkan panasnya hatiku
Terasa terhempasnya kelakianku ini dengan sikapmu
Karena dengan mudah kau mainkan hati ini

Sabtu, 01 September 2012

Sejarah dan Teori Sastra Bandingan



  1. Sejarah Sastra Bandingan
Istilah sastra bandingan kali pertama muncul di negara Inggris yang dipelopori oleh para pemikir Perancis seperti Fernand Baldensperger, Jean-Marie Carre’, Paul van Tieghem, dan Marius-Francois Guyard. Mereka ini dalam ilmu sastra bandingan akhirnya lebih dikenal sebagai pelopor aliran Perancis atau aliran lama (Hutomo, 1993: 1). Pada perkembangan selanjutnya, sastra bandingan ini juga berkembang di Amerika, mengembangkan konsep-konsep sastra bandingan aliran Perancis, sehingga sastra bandingan aliran Amerika ini disebut sebagai aliran baru (Hutomo, 1993: 1).
Aliran Perancis sebagai aliran lama berpendapat bahwa sastra bandingan adalah pembandingan sastra secara sistematik dari dua negara yang berlainan (Hutomo, 1993: 1). Sedangkan aliran Amerika berpandangan lebih luas. Aliran Amerika tidak hanya membandingkan dua karya sastra dari dua negara yang berlainan, tetapi juga membandingkan sastra dengan bidang ilmu atau seni tertentu (Hutomo, 1993: 3). Oleh aliran Perancis hal tersebut tidak disetujui. Namun dalam praktiknya ternyata aliran Perancis juga melaksanakan konsep aliran Amerika (Hutomo, 1993: 4).



  1. Sastra Bandingan, Sastra Dunia, dan Sastra Umum
Berbicara mengenai sastra bandingan tidak bisa dilepaskan dengan pembicaraan tentang sastra nasional, sastra umum, dan sastra dunia. Tiga pengertian sastra tersebut sering tumpang tindih, sehingga seperti yang dikatakan oleh Wellek dan Warren (1989: 47), studi bandingan secara akademis kurang begitu sukses. Walaupun sebenarnya merupakan studi yang sangat penting. Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka diperlukan pemahaman tentang sastra bandingan, sastra nasional, sastra umum dan sastra dunia. Dalam hal ini beberapa pakar sastra telah berupaya untuk memberikan pengertian antara sastra bandingan, sastra nasional, sastra umum dan sastra dunia. Meskipun masih terdapat kekaburan, namun sedikit banyak membantu dalam pemecahan masalah.
Tentang sastra bandingan menurut Renne Wallek sebagai pendukung aliran Amerika dijelaskan bahwa sastra bandingan pada mulanya muncul dalam studi sastra lisan, khususnya dalam bidang sastra rakyat. Kemudian cerita rakyat ini dicari asal usulnya, daerah penyebarannya, dan transformasinya ke sastra tulis (1989: 47-48). Sedangkan menurut Suripan Sadi Hutomo (1993: 5) bahwa pada dasarnya sastra bandingan itu berlandaskan sastar nasional suatu negara. Menurut Budi Darma (2004: 28), sastra nasional yaitu sastra bangsa atau negara tertentu, misalnya sastra Brunei Darussalam, sastra Indonesia, sastra Inggris, dan lain-lain. Sastra yang ditulis dalam bahasa nasional dan bertema universal (Zaidan dkk, 2007: 182). Sastra yang secara umum menjadi milik bangsa, nasional di sini adalah batas wilayah politik suatu bangsa (Endraswara, 2008: 134). Jika disimpulkan dalam hal ini pengertian sastra nasional bertumpu pada masalah geografis.
Mencermati kutipan di atas, bagaimana halnya dengan pengertian antara sastra dunia dan sastra umum? Sastra dunia, jika dilihat dalam kamus istilah sastra, pengertiannya ialah sastra yang menjadi milik berbagai bangsa di dunia dan karena penyilangan gagasan yang timbal balik, memperkaya kehidupan manusia (Sudjiman, 1986: 68). Sedangkan menurut Hutomo (1993: 6), sastra dunia adalah sastra nasional yang diberi peluang meletakkan dirinya dalam lingkungan sastra dunia dengan fungsi dan kriteria tertentu serta sejajar, atau duduk sama rendah dan berdri sama tinggi, dengan sastra nasional bangsa lain di dunia. Istilah sastra dunia, sebenarnya banyak berkaitan dengan istilah Weltliliterature yang dikumandangkan oleh pujangga Jerman yang bernama Goethe. Konsep Goethe lebih mengarah pada World Masterpiece atau sastra agung dunia, dan bukan karya sastra golongan teri (Hutomo,1993: 6).

  1. Objek Kajian Sastra Bandingan
Objek kajian Sastra Bandingan menurut Suripan Sadi Hutomo (1990: 9-11) adalah sebagai berikut:
  1. Membandingkan dua karya sastra dari dua Negara yang bahasanya benar-benar berbeda
  2. Membandingkan dari dua Negara yang berbeda dalam bahasa yang sama
  3. Membandingkan karya awal seorang pengarang di Negara asalnya dengan karya setelah berpindah kewarganegaraannya
  4. Membandingkan karya seorang pengarang yang telah menjadi warga suatu Negara tertentu dengan karya seorang pengarang dari Negara lain
  5. Membandingkan karya seorang pengarang Indonesia dalam bahasa daerah dan bahasa Indonesia
  6. Membandingkan dua karya sastra dari dua orang pengarang berwarga Negara Indonesia yang menulis dalam bahasa asing yang berbeda
  7. Membandingkan karya sastra seorang pengarang yang berwarga Negara asing di suatu Negara dengan karya pengarang dari Negara yang ditinggalinya (kedua karya sastra ini ditulis dalam bahasa yang sama)

  1. Praktik Sastra Bandingan
Pada umumnya jika kita melihat praktik sastra bandingan baik di negara Timur maupun di negara Barat, studi sastra bandingan menurut Hutomo (1993: 11-12) melandaskan diri pada 3 hal yaitu:
  1. Afinitas, yaitu keterkaitan unsur-unsur intrinsik (unsur dalaman) karya sastra, misalnya unsur struktur, gaya, tema, mood (suasana yang terkandung dalam karya sastra) dan lain-lain, yang dijadikan bahan penulisan karya sastra.
  2. Tradisi, yaitu unsure yang berkaitan dengan kesejarahan penciptaan karya sastra.
  3. Pengaruh.

  1. Konsep Pengaruh dalam Sastra Bandingan
Istilah pengaruh tidak sama dengan istilah menjiplak, plagiat, dan epigon. Untuk melaksanakan studi pengaruh, barangkali, ada baiknya jika kita menyempatkan diri memahami teori intertekstualitas.

  1. Teori Intertekstualitas
Menurut Julia Kristeva (dalam Hutomo, 1993: 13-14), teori intertekstualitas mempunyai kaidah dan prinsip sebagai berikut:
  1. Pada hakikatnya sebuah teks itu mengandung berbagai teks
  2. Studi intertekstualitas itu adalah menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik teks
  3. Studi intertekstualitas itu mempelajari keseimbangan antara unsur intrinsik dan ekstrinsik teks yang disesuaikan dengan fungsi teks di masyarakat
  4. Dalam kaitan dengan proses kreatif pengarang, kehadiran sebuah teks itu sebenarnya merupakan hasil yang diperoleh dari teks-teks lain
  5. Dalam kaitan studi intertekstualitas, pengertian teks (sastra) janganlah ditafsirkan terbatas pada bahan sastra, tetapi harus mencakup seluruh unsur teks, termasuk bahasa

  1. Hipogram
Hipogram adalah unsur cerita (baik berupa ide, kalimat, ungkapan, peristiwa, dll) yang terdapat di dalam suatu teks sastra pendahulu yang kemudian dijadikan model, acuan, atau latar teks yang lahir kemudian (teks sastra yang dipengaruhinya) (Hutomo, 1993:14). Jika menggunakan teori interteks harus memahami makna hipogram. Menurut Rifaterre (dalam Hutomo, 1993: 14) hipogram dapat berupa:
  1. Ekspansi, yakni perluasan atau pengembangan hipogram
  2. Konversi, yakni berupa pemutarbalikan hipogram
  3. Modifikasi, yakni manipulasi kata dan kalimat atau manipulasi tokoh dan plot cerita
  4. Ekserp , yakni intisari dari hipogram



  1. Simpulan
Dari uraian pendek ini dapat disimpulkan bahwa sastra bandingan sebagai ilmu mencakup :
  1. Sastra bandingan lama, yakni sastra bandingan yang menyangkut studi naskah
  2. Sastra bandingan lisan, yakni sastra bandingan yang menyangkut teks-teks lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut, dari satu generasi kegenerasi, dan dari satu tempat ke tempat lain.
  3. Sastra bandingan modern, yakni sastra bandingan yang menyangkut teks sastra modern
Antara ketiga pembagian sastra tersebut, teori dan metode yang dipergunakan dapat saling meminjam metode dan teknik penganalisisannya.

Minggu, 01 April 2012

KAMUS MAKASSAR - INDONESIA


a           = a
-          Hurupuk maka sampulo assagantuju ilalang ri abajada Mangkasarak
(huruf ke delapan belas dalam abjad Makassar)

abang  = dahi
-          Acceraki abang-na nitabai ri batu
(dahinya berdarah, terkena batu)

abajada           = abjad
-          Daeng Pamatte iyamintu tau anrasayai hurupuk abajada Mangkasarak.
(Daeng Pamatte yaitu orang yang pertama menemukan abjad Makassar)

acarak = acar
-          sannak kaccina batena apparek acarak.
(acar yang dia buat sangat kecut)

adak     = adat
-          Kapanrakanna tau loloa ammelak-melaka adak.
(Kebinasaan anak gadis apabila ia menghilangkan adat)

adelek = adil
-          Sannak adelek-na punna abbage apa-apa.
(dia sangat adil dalam membagi sesuatu)

agama = agama
-          Manna antu tau gammarak na kalumannyang tasalewangangi tubuna punna tanagaukang passurona agama-ya.
(walaupun orang gagah dan kaya dia tidak akan sempurna jika ia tidak mengikuti perintah agama)

agang  = teman
-          Sanna jaina agang-na wattuna assikola.
(dia mempunyai banyak teman sewaktu bersekolah)

agadang          = jalan
-          Ajjappai assuluk ri agadang lompoa.
(dia berjalan menuju jalan raya)

agarak             = agar-agar
-          Sannak nangaina agarak-a.
(dia sangat menyukai kue agar-agar)

ahak                 = ahad
-          Ri bangnginna ahak-a 12 Jumadil Akhir 1040 Hijriah na nilassukangi Sultan Hasanuddin.
(Sultan Hasanuddin dilahirkan pada malam Ahad 12 Jumadil Akhir 1040 Hijriah)

ajarak              = ajar
-          Ajarak-a apparek kanrejawa bolu.
(ajari saya membuat kue bolu)
    Angngajarak = mengajar,  
-          Angngajarak-i bahasa Indonesia ri SMP.
(dia mengajar bahasa Indonesia di SMP)
    Niajarak = diajar,
-          Niajarak-i ammaca sollanna nacarakdek.
(dia diajar membaca supaya menjadi pintar)
    Nipilajari = dipelajari
-          Anjo pappilajarang ri sikolayya nipilajari ammoterek ri ballak.
(pelajaran di sekolah harus dipelajari kembali di rumah)
    Papilajarrang = pelajaran,
-          Pappilajarang bahasa Mangkasarak.
(pelajaran bahasa Makassar)
    Pilajarak = belajar,
-          Ap-pilajarak-ko nuppalak doang mange ri karaeng Allahu Taala barang lulusukjako ri sikolangnu.
(belajarlah dan meminta doa kepada Allah semoga kamu lulus di sekolahmu)

akba                = banjir
-          Punna battui bosi lompoa jai pakrasangang nataba akba.
(jika hujan lebat datang banyak kampung terkena banjir)

akkalak            = akal
-          Punna akkarenai ammeta teruski kajai akkalak-na.
(dalam bermain dia selalu menang karena banyak akalnya)

akluk    = telan
-          Pakrisiki kallonnna punna anng-akluk.
(lehernya sakit jika menelan)

alimbukbuk      = debu
-          Rakmasi ballakna jai alimbukbuk-na.
(rumahnya kotor banyak debunya)

alle        = ambil
-          Teako alle-i naboyai sallang.
(jangan diambil nanti dia mencarinya)

allo       = 1.hari, 2.siang
-          Niak sekre allo namange angngunjungi anak-anak sikolayya ri papparekang bataya siagang gurunna.
(pada suatu hari anak-anak sekolah mengunjungi pembuatan batu bata bersama gurunya)
-          Erokmi aklampa katinggimi allo-a.
(dua sudah mau pergi karena hari sudah siang)

alusuk              = halus
-          Sannak alusuk-na batena apparek.
(caranya membuat sangat halus)

amalak  = amal
-          Kapanrakanna tupanritaya ampelakai amalak-a.
(kebinasaan seorang ulama apabila ia menyia-nyiakan amalnya)

ambik               = panjat
-          Anng-ambik-i pokok kaluku.
(dia memanjat pohon kelapa)

ammak             = ibu
-          Ammak-na nikana I Sakbe Lokmok Takontu anak kareang battu ri Laikang.
(ibunya bernama I Sakbe Lokmok Takontu anak raja dari Laikang)

ambani            = dekat
-          Ambani-ji ballakna.
(Rumahnya dekat)


ammuko          = besok
-          Eroki aklampa ammuko.
(Dia mau berangkat besok)

ampik              = dekat
-          Assi-ampik-i ammempo.
(dia duduk berdekatan)

anak                 = anak
-          Iatommi ampangngului sikontu anak karaenga.
(dia juga yang menjadi ketua anak raja)

ancuruk           = hancur
-          Ancuruk-i kanrejawana.
(Kuenya hancur)

andik               = adik
-          Anngarruki andik-na.
(adeknya menangis)

anggarak         = harga, nilai
-          Tenamo anggarak-na doek rioloa.
(tidak ada lagi nilainya uang dulu)

angkak                        = angkat
-          Ni-angkak-i akjari kapala desa.
(dia diangkat menjadi kepala desa)

anjo                 = itu, sana
-          Iatommi anjo wattua naniak todong padangganna komponia.
(itulah sebabnya pada waktu itu pedagang komponi juga datang)

anjoreng           = disana
-          Anjoreng ri pantai Losari ni upacarai.
(disana di adakan upacara di pantai Losari)

annang             = enam
-          Tanggalak annang bulang sampulo assekre 1973 nanipaknannungammo arenna.
(tanggal enam bulan sebelas 1973 diresmikan namanya)

anne                 = ini
-          Nipoterangi arenna anne kotaya mange ri areng uru-urunaya.
(nama kota ini dikembalikan kenamanya yang dulu)

anrinni             = di sini
-          Anrinni ammempo sumpadeng.
(Tadi dia duduk di sini)

antama             = masuk
-          Antama-mi ri ballakna.
(Dia sudah masuk di rumahnya)

antarak            = antar
-          Ni-antarak-i mange assikola.
(dia diantar ke sekolah)

antekamma     = bagaimana
-          Antekamma batena.
(Bagaimana caranya)

antureng          = di situ
-          Anturengi na bolik.
(Dia menyimpan di situ)

appak              = empat
-          Tanggalak appak na niak.
(dia datang tanggal empat)

araba               = rabu
-          Tena namge assikola allonna araba-­ya.
(dia tidak ke sekolah pada hari rabu)

areng               = nama
-          Sultan Hasanuddin ni-areng-i “Tumenanga ri ballak pangkana”.
(Sultan Hasanuddin bernama/diberi nama “Tumenanga ri ballak pangkana”)

asarak             = asar
-          Tena na assambayang asarak.
(dia tidak sholat asar)


ase                  = padi
-          Mangei nakaik ase-na.
(dia pergi memanen padinya)

asseng                        = tahu
-          Tena na asseng-i.
(Dia tidak tahu)

atorok               = atur
-          Sannak carakdekna anng-atorok.
(Dia pintar mengatur)

awang             = dedak
-          Sannak jaina awang-na berasakna.
(banyak ekali dedak dalam berasnya)

ayak                = 1.ayat, 2.pinggang
-          Nampaipi rua ayak na baca.
(dia baru membaca dua ayat)
-          Sannak lompona ayak-na takkuleai naik saluarakna.
(pinggangnya terlalubesar sehingga celananya tidak cocok)



















ba                    = ba, iya, betul
-          Hurupuk maka lima ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke lima dalam abjad Makassar)
-          Ba, niakja antu mange ri ballatta.
(iya, saya akan datang ke rumah anda)
-          Ba, ia tojeng sumpaeng kucini.
(Betul, dia tadi yang saya lihat)

bage                 = bagi
-          Ak-bage-bagei doek.
(dia membagi-bagi uang)

bagulik             = kelereng
-          Sannak jaina bagulik.
(Banyak sekali kelereng)

baine               = perempuan
-          Kapanrakanna baine-a ampelakai sirikna.
(perempuan akan rusak jika ia tidak mempunyai rasa malu)

bajik                 = baik
-          Bajik-i pole kapang punna niasseng todong.
(Mungkin lebih baik jika kita juga mengetahuinya)

baju                 = baju
-          Ammalli baju beru.
(dia membeli baju baru)

babbalak         = kayu pemukul
-          Nitunrungi bakbalak bangkenna.
(kakinya dipukul kayu  pemukul)

bakbik                          = kulit
-          Teako padasaraki bakbik canggorennu.
(kulit kacang itu jangan dihamburkan)

bakji                  = pukul
-          Ak-si-bakji ri sikolanna.
(dia berkelahi di sekolahnya)

bakuk              = 1.bakul, takar, 2.selama
-          Ammalli si-bakuk berasak.
(dia membeli satu takar beras)
-          Bakuk-na assikola talekbakkai tarlambak.
(Selama dia sekolah dia tidak pernah terlambat)

balabasak       = mistar, penggaris
-          Sannak lakbuna balabasak-na.
(penggarisnya sangat panjang)

balaki               = tomboi
-          Anakna sannak balaki-na.
(anaknya tomboi sekali)

balanja = belanja
-          Sannak jaina balanja-na.
(banyak sekali belanjanya)

balao                = tikus
-          Sannak jaina balao ri ballakku.
(di rumahku banyak tikus)

bale                 = sedap
-          Sannak bale-na ganganna.
(sayurnya sangat sedap)

ballak               = rumah
-          Sannak lompona ballak-na.
(rumahnya sangat besar)

balle-balle         = bohong
-          Nangai ak-balle-balle.
(Dia suka berbohong)

balli                  = beli
-          Siapa nu-balli-angi ballaknu?
(berapa kamu belikan rumahmu?)

baluk               = jual
-          Ak-baluki kanrejawa.
(dia menjual kue)

bambang         = 1.panas, 2.demam
-          Sannak bamban-na kalenna.
(badannya sangat panas)


bang                = 1.azan, 2.ban, 3.Bank
-          Ak bang-mi taua ri masigika.
(orang sudah azan di mesjid)
-          Boncoroki bang motorokna.
(ban motornya bocor)
-          Naboliki doekna ri bang-a
(uangnya disimpan di Bank)

bangkeng        = kaki
-          Pakrisiki bangkeng-na.
(kakinya sakit)

bangung          = bangun
-          Ilalangmi ri benteng Somba Opu ni bangung ballak kalompoanna ri Gowa.
(dalam benteng Somba Opu Istana Gowa dibangun)

banngi             = malam
-          Ak-banngi ri ballakna aganna.
(Dia bermalam di rumah temannya)

barani              = berani
-          Tena na barani.
(Dia tidak berani)

bari                  = basi
-          Bari kanrena.
(nasinya basi)

barikbasak      = pagi
-          Punna barikbasak intakki ambangung.
(kalau pagi kita harus cepat bangun)

barisallang       = salam
-          Punna antamakki ri ballak ak-barisallang-ki.
(kalau mau masuk rumah kita harus beri salam)

barrasak            = sapu
-          Ak-barrasak-i ri ballakna.
(dia menyapu di rumahnya)

 battalak          = berat
-          Sannak battalak-na ni angkak.
(dia sangat berat untuk dingakat)
basa                = basah
-          Basa ngasengi bajunna.
(Bajunya basah semua)

bassorok         = kenyang
-          Sannak bassorok-na.
(dia sangat kenyang)

battang            = perut
-          Pakrisiki battan-na.
(dia sakit perut)

bauk                = harum
-          Sannak bauk-na bajunna.
(bajunya sangat harum)

bawa               = mulut
-          Rassi bawa-na kanre.
(mulutnya penuh nasi)

bayao              = telur
-          Kamma tongi bayao ri cappak tanruk.
(bagaikan telur di ujung tanduk)

bella                 = jauh
-          Bella­-i battu ri sikolanna.
(Jauh dari sekolahnya)

bembe             = kambing
-          Ammolongi bembe.
(Dia memotong kambing)

berasak           = beras
-          Sannak kajjalakna berasak-a.
(beras sangat mahal)

beru                 = baru
-          Ammalli kadera beru.
(dia membeli kursi baru)

beserek           = seteru, bertengkar
-          Anngapa nakkulle ak-beserek?
-          (mengapa mereka bertengkar)

bingkung         = cangkul
-          Mangei am-mingkung ri tanaya.
(dia pergi mencangkul di sawahnya)

bintoeng          = bintang
-          Bintoeng paleng lammumba.
(Ternyata bintang akan muncul)

bissa               = cuci
-          Ak-bissa-i montorok.
(dia mencuci motor)

bobo                = pakan (makanan untuk unggas)
-          Naballiangi bobo janganna.
(dia membeli makanan untuk ayamnya)
bokbok                        = 1.buku, 2.menetas
-          Bacai bajik-bajik bokbok pappilajarannu.
(baca baik-baik buku pelajaranmu)
-          Bokbok-mi bayao janganna.
(telur ayamnya sudah menetas)

boko                = belakang
-          Ri-boko­-i ammempo.
(dia duduk di belakang)

boncorok         = bocor
-          Boncorok­-i bang motorna.
(Ban motornya bocor)

bone                = isi
-          Tena bone-na lamarina.
(tidak ada isi lemarinya)

bongong          = kudung
-          Tena na ak-bongong aklampa.
(dia tidak berjilbab pergi)

bosi                 = hujan
-          Teako passangi anaknu ak-bosi-bosi.
(jangan biarkan anakmu berhujan-hujan)



buku                 = tulang
-          Anjo lilaya tena bukun-na.
(lidah itu tidak bertulang)

bulang             = bulan
-          Bulang sumarrak kumae.
(bulan datanglah kemari)

buluk                 = gunung
-          Iratei ammantang ri bulu-ka.
(dia tinggal di atas gunung)

boya                  = cari
-          Padangganna komponia battui mae ak-boya dangangang.
(pedagang komponi datang mencari barang dagangan)























ca                    = ca
-          Hurupuk maka sampulo ilalang ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke sepuluh dalam abjad Makassar)

cakdi               = kecil
-          Cakdi-cakdi-ji taunna.
(Orangnya kecil)

camba             = asam
-          Niak pokok camba dallekang ballakna.
(di depan rumahnya ada pohon asam)

cammo                        = ompong
-          Takkuleami anngokkok ka cammo-mi.
(dia tidak bisa menggigit lagi karena ompong)

carakdek         = pintar
-          Carakdek-i akrekeng.
(dia pintar menghitung)

carammeng     = cermin
-          Sannak lompona carammeng ri kamarakna.
(dikamarnya terdapat cermin besar)

cerak               = darah
-          Ac-cerak-i limanna.
(tangannya berdarah)

cerek               = teko
-          Nabonei cerek-na jeknek.
(Dia mengisi tkonya dngan air)

cinik                 = lihat
-          Ku cinik-i sumpaeng ammalo anrinni.
(saya tadi melihatnya lewat di sini)

cipuruk            = lapar
-          Cipuruk­-i tenapa na nganre.
(Dia lapar belum makan)



cokmok           = gemuk
-          Sannak cokmok-na kalenna.
(badannya sangat gemuk)

colok               = korek
-          Akboyai colok ri koccikanna
(Dia mencari korek di dalam kantongnya)

cumik              = arang
-          Talaka cumik-i limanna.
(tangannya penuh arang)


































da                    = da
-          Hurupuk makasagantuju ilalang ri abajada Mangkasarak.
(Huruf kedelapan dalam abjad Makassa)

dallek               = rejeki
-          Dallek-na taua.
(Rejeki dia)

dacing             = dacin, timbangan
-          Napanaiki ri dacing-nga tariguna.
(Dia menaikkan terigunya di atas timbangan)

daparak           = lantai
-          Tenapa na daparak-i ballakna.
(rumahnya belum di lantai)

dinging = dingin
-          Dinging-mi jekneknu.
(airmu sudah dingin)

doang              = udang
-          Sannak na ngaina doang-a.
(dia sangat suka udang)

dodong            = capek
-          Dodong­-i nyawana.
(dia sangat letih perasaannya)


dukku              = sembunyi
-          Ak-dukku-i ri ballakna.
(dia bersembunyi di rumahnya)











eja                   = merah
-          Ammakei baju eja ri sumpadeng.
(dia tadi memakai baju merah)

ellak                 = rampok
-          Nipantamaki ballakna pa-ellak.
(Rumahnya dimasuki oleh rampok)

emba               = giring
-          Na-emba-i tedongna antama ri barana.
(dia menggiring kerbaunya untuk masuk ke kandangnya)

emberek          = ember
-          Tenapa narassi emberek-na jekne.
(embernya belum penuh air)

embong           = bilas
-          Anng-embong-i care-care.
(dia membilas pakaian)

empang             = empang
-          Sannak jaina juku ri panng-empang-na.
(banyak sekali ikan di empangnya)

empo                 = duduk
-          Siagangi andikna amm-empo.
(dia duduk bersama adiknya)

emuk                 = jilat
-          Na-emuk-i limanna.
(dia menjilat tangannya)

enteng               = berdiri
-          Pa-enteng-i tippak andiknu.
(berdirikan cepat adekmu)

epek                = jepit
-          Tass-epek-i ri kaderaya bangkenna.
(kakinya terjepit di kursi)



erang               = bawa
-          Anng-erang-i kanrejawa mange assikola.
(dia membawa kue pergi ke sekolah)

erok                 = mau
-          Erok-mi lope nasambeang kakuasanna Sultan Hasanuddin.
(dia juga mau menggantikan kekuasaan Sultan Hasanuddin)

esak                = surut
-          Esak-i bungunna.
(sumurnya hampir kering)






























ga                    = ga
-          Hurupuk makarua ilalang ri abajada mangkasarak.
(huruf kedua dalam abjad Makassar)

gaba                 = gabah
-          Sannak jaina gaba erok na giling.
(banyak sekali gabahnya yang ingin di giling)

gakga              = cantik
-          Kerea gakga nu cinik?
(yang mana cantik kau lihat?)

galesa             = gelisah
-          Sannak galesa-na napikkiri barang-barangna.
(dia sangat gelisah memikirkan barang-barangnya)
gannak                        = cukup
-          Tena na gannak batena ammilang.
(caranya menghitung tidak cukup)

gappa              = dapat
-          Tenapa na-gappa-i doekna.
(dia belum mendapat uangnya)

garring = sakit
-          Ruang banngimi ta jannang tinrona ammakku ka garringi.
(sudah dua malam ibuku tidak bisa tidur nyenyak karena sakit)

gegerek           = ribut
-          Sannak gegerek-na punna sibuntuluk aganna.
(dia sangat ribut kalau bertemu dengan temannya)

golla                 = gula
-          Balliangi golla ammaknu.
(belikan ibumu gula)

golok               = bola
-          Aklampai ak-golok ri lapanganga.
(dia pergi bermain bola di lapangan)




ha                     = ha
-          Hurupuk maka sampulo salapang ilalang ri  abajada Mangkasarak.
(huruf ke sembilan belas dalam abjad Makassar)

haderek            = hadir
-          Tena nahaderek subanngi.
(dia tidak hadir kemarin)

helem              = helem
-          Kipakei helem-ta sollanna bellaki ri cilakayya.
(Anda harus menggunakan helem agar terhindar ari bahaya)

hijera                = hijriah
-          Tangngalak 20 Januari 2007 na tahung baru hijera.
(tanggal 20 Januari 2007 tahun baru hijriah)

hurupuk           = huruf
-          Niak sampulo salapang hurupuk lontarak ilalang ri aksara lontarak.
(ada sembilan belas huruf lontarak dalam aksara Makassar)






















i                        = i
-          I lalangi ammempo.
(Dia duduk di dalam)

iamami              = hanya
-          Iamami anjo tenamo maraeng.
(hanya itu tidak ada yang lain)

iangaseng       = semua
-          Iangaseng niaka anrinni.
(semua yang ada di sini)

inrang              = hutang
-          Siapa doeknu na inrang.
(berapa uangmu yang dia hutang)

inung                = minum
-          Barik-barikbasaki purinangku anng-inung jamu.
(setiap pagi paman saya minum jamu)

isa                    = isa
-          Tenapa na lekbak assambayang isa.
(dia belum sholat isa)






















ja                     = ja
-          Hurupuk maka sampulo ilalang ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke sepuluh dalam abjad Makassar)

jambatang       = jembatan
-          Tepoki jambatang-a ri Aceh nataba sunami.
(jembatan di Aceh patah karena terkena sunami)

jabe                 = manja
-          Sannak jabe-na ri ammakna.
(dia sangat manja dengan ibunya)

jaga                  = jaga
-          Nisuroi ak-jaga baluk-balukang ri ammakna.
(dia disuruh menjaga jualan oleh ibunya)

jaguruk            = tinju
-          Ni jaguruk-i ri andikna.
(dia ditinju oleh adiknya)

jaik                    = jahit
-          Antekamma batena taua an-jaik sapatu?
(bagaimana caranya menjahit sepatu?)

jakdalak            = jahat
-          Sannak jakdalak-na ri aganna.
(dia sangat jahat kepada temannya)

jakkalak           = tangkap
-          Ni jakkalak-i ri polisia.
(dia ditangkap oleh polisi)

jama                 = kerja
-          Niak na jama.
(ada yang ia kerja)

jampang           = peduli
-          Tena na-jampang-i anakna.
(dia tidak memperdulikan anaknya)

jangang            = ayam
-          Pirang kayu nuballi jangang?
(berapa ekor ayam kau beli?)
jangka                          = sisir
-          Talekbakkai na-jangka-i uyukna.
(dia tidak pernah menyisir rambutnya)

janjang              = lihat
-          Anjo burak-buraknea tuli na janjang-na anjo baik-bainea.
(laki-laki itu selalu memandang ke arah perempuan itu)

jappa                = jalan
-          Mangei ak-jappa-jappa subu.
(dia pergi jalan-jalan subuh)

jappo               = busuk
-          Jai taipanna jappok.
(banyak mangganya yang busuk)

jarang              = kuda
-          Ri Jeknekponto sannak jaina jarang.
(di Jeknekponto banyak kuda)

jari                   = jadi
-          Jari, akkutaknammi anjo tau ia kalauka hajji.
(jadi, orang yangberangkat haji bertanya)

jeknek                          = air
-          Mangei anngalle jeknek ri bungunga.
(dia pergi mengambil air di sumur)

jempang          = tutup
-          Allei jempang anjo pakkebuka.
(tutup pintu itu)

jepek               = lembek
-          Sannak jepek-na kanrena.
(nasinya sangat lembek )

jokjok               = tunjuk
-          Ni-jokjok-i ri gurunna akjari ketua.
(dia ditunjuk oleh gurunya menjadi ketua)



jukuk                = ikan
-          Akrupa-rupai jukuk nakatuwo ri akuariunna.
(bermacam-macam jenis ikan yang ia pelihara dalam akuarimnya)










































ka                    = ka, 2.karena
-          Hurupuk maka sekre ilalang ri abajada Mangkasak.
(huruf pertama di dalam abjad Makassar)
-          Erok tongi aklampa ka eroki assibuntuluk aganna.
(dia juga ingin pergi karena ingin ketemu dengan temannya)

kabusuk          = semua
-          Na pi-kabusuk-i kalenna nasarei minnyak.
(dia memberi semua badannya minyak)

kacci                = kecut
-          Sannak kacci-na lemonna.
(jeruknya sangat kecut)

kadera             = kursi
-          Carakdeki apparek kadera raukang.
(dia pintar membuat kursi rautan)

kakbilik             = cubit
-          Ni-kakbilik-i ri ammakna ka sannak bambalakna.
(dia dicubit oleh ibunya karena sangat nakal)

kakdok                        = makan
-          Ak kaddok-ki.
(silahkan makan)

kakdokang       = lauk
-          Sannak jaina kaddokang na balli.
(banyak sekali lauk yang ia beli)

kakkalak         = ketawa
-          Kakkalak-na sannak lompona.
(ketawanya sangat besar)

kakkarak          = robek
-          Kakkarak-i parangka saluarakna.
(celananya robek)

kakmuru          = hidung
-          Ejai kakmuru-na.
(hidungnya merah)

kaknyik            = sayap
-          Takkulleai akrikba ka tena kaknyik-na.
(dia tidak bisa terbang karena tidak mempunyai sayap)

kalawaki           = gembala
-          Aklampai ak-kalawaki tedong.
(dia pergi menggembala kerbau)

kalawing          = gendong
-          Kalawing sai andiknu.
(tolong gendong adikmu)

kalimbuk           = selimut
-          Akboyai kalimbuk ka sannak dinginna.
(dia mencari selimut karena kedinginan)

kallong             = leher
-          Pakrisiki kallong-na acconga.
(lehernya sakir melihat ke atas)

kalotorok         = kering
-          Kalotorok-mi care-carenna.
(pakaiannya sudah kering)

kaluara            = semut
-          Sannak jaina kaluara eja.
(banyak sekali semut merah)

kaluku             = kelapa
-          Eroki annganre kaluku lolo.
(dia mau makan kelapa muda)

kalumannyang            = kaya
-          Bakukna kalumannyang sannak sibakukna.
(selama dia kaya dia sangat kikir)

kaluppa           = lupa
-          Tak-kaluppa-mi ri tau toana, tolonna kalumannyang.
(dia sudah melupakan orang tuanya, setelah dia kaya)

kaluruk            = rokok
-          Tena na kaluruk.
(dia tidak merokok)
kammisik         = kamis
-          Allonnapi kammisik-a nampa niak kirimanna.
(hari Kamis baru datang kirimannya)

kana                = bicara
-          Tena naerok ak-kana.
(dia tidak mau bicara)

kangkang        = garuk
-          Teako kangkang-i acceraki sallang.
(jangan di garuk nanti berdarah)

kanre               = nasi
-          Appalaki kanre.
(dia minta nasi)

kapalak            = tebal
-          Sannak kapalak-na dompekna.
(dompetnya sangat tebal)

karaeng           = penguasa
-          Allahu Taala Iami antu karaeng sikamma tunikaraenganga ri tompokna linoa anne.
(Allah SWT yaitu penguasa dari segala penguasa yang ada di dunia ini)

karanjeng        = keranjang
-          Anngerangi karanjeng mange appasarak.
(dia membawa keranjang pergi ke pasar)
kareba             = kabar
-          Apa kareba ?
(apa kabar ?)

karena             = main
-          Aklampai ak-karena ri ballakna aganna.
(dia pergi bermain di rumah temannya)

karo-karo        = buru-buru
-          Ak-karo-karo-i mallaki nipilari.
(dia buru-buru takut ditinggal)

kasarak           = kasar
-          Sannak kasarak­-na bate parekna.
(hasil buatannya sangat kasar)
kasiak             = rasa
-          Antekamma kasiak-na ?
(bagaimana rasanya ?)

kassak                        = kuat
-          Sannak kassakna batena annyikko.
(sangat kuat caranya mengikat)

kassik             = pasir
-          Nasarei kassik sollanna na tetterek kassak.
(dia beri pasir supaya cepat keras)

katalak                        = gatal
-          Katalak-i limanna nikokkok ri lamuk.
(tangannya gatal digigit nyamuk)

katingalo          = lalat
-          Sannak jaina katingalo.
(banyak sekali lalat)

kebok              = putih
-          Kebok ngasengmi uyukna.
(rambutnya sudah putih semua)
kitik                  = itik
-          Akkatuai kitik ri ballakna.
(dia memelihara itik di rumahnya)

kokkok                        = gigit
-          Ni-kokkok-i ri kongkong.
(dia digigit anjing)

konci               = kunci
-          Kemae nu bolik konci lamaria ?
(dimana kamu simpan kunci lemari ?)

kongkong        = anjing
-          Diallei niondang ri kongkong.
(dia dikejar anjing)

kulantuk          = lutut
-          Acceraki kulantuk-na.
(lututnya berdarah)

kunyik             = kuning
-          Sannak nangaina warna kunyik.
(dia sangat suka warna kuning)











































la                     = la
-          Hurupuk maka sampulo lima ilalang ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke lima belas di dalam abjad Makassar)

laccuk             = licin
-          Palang-palangko akjappa ka laccuk-i daparaka.
(pelan-pelanlah jalan karena lantai licin)

lada                 = lombok
-          Nibambangi ri lada.
(kepedisan karena lombok)

lading               = pisau
-          Sannak taranna lading-na.
(pisaunya sangat tajam)

lakbusuk         = habis
-          Lakbusuk-mi kanrena.
(nasinya sudah habis)

lamari              = lemari
-          Kemae nubolik konci lamari-a ?
(dimana kau simpan kunci lemari ?)

lame                = ubi
-          Annyanggaraki lame kayu.
(dia menggoreng ubi kayu)

lammorok         = murah
-          Lammorok-ji naballiangngi.
(sangat murah dia belikan)

lampa              = pergi
-          Kere mae lampa-nna ammaknu ?
(kemana perginya ibumu ?)

lamuk              = nyamuk
-          Sannak jaina lamuk.
(banyak sekali nyamuk)

lamung            = tanam
-          Ak-lamung-i bunga-bunga.
(dia menanam bunga-bunga)

lange               = renang
-          Carakdek tommak ak-lange.
(saya sudah pintar berenang)

lanngerek        = dengar
-          Mangemako, punna tena nuppi-lannger-i !
(silahkan pergi, jika kamu tidak mau mendengar !)

larro                 = marah
-          Tenaja na-larro.
(dia tidak marah)

lasso               = kata seru (ancaman);baiklah, awas.
-          Iyo lasso.
(baiklah)
-          Bajik-bajikko lasso.
(awas)

lasuna             = bawang
-          Akkorok-koroki lasuna.
(dia mengiris-ngiris bawang)

lekbak             = sudah
-          Lekbak-maki assambayang ?
(sudahkah anda sholat)

lekleng             = hitam
-          Sannak lekleng-na uyukna.
(rambutnya sangat hitam)

lekok               = daun
-          Kammatongi jeknek ri lekok paccok.
(bagaikan air di daun talas)

lettek               = pindah
-          Erokmi ak-lettek ballak.
(dia sudah mau pindah rumah)

limbang            = nyebrang
-          Eroki ak-limbang mingka mallaki.
(dia mau menyebrang tetapi takut)


lipak                 = sarung
-          Lipak apa nupake ?
(sarung apa yang kamu pakai ?)

lokok               = luka
-          Sannak jaina lokokna.
(banyak sekali lukanya)

lompo              = besar
-          Lompo-na anne rappona untia.
(buah pisang ini besar)

longgang         = longgar
-          Longgang­-i saluarakna.
(celananya longgar)

luarak              = luas
-          Sannak luarak-na tampakna.
(tempatnya sangat luas)

lumpak                        = lompat
-          Ak-lumpak-i kamma tumpang.
(dia melompat seperti kodok)


















ma                   = ma
-          Hurupuk maka annang ilalang ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke enam di dalam abjad Makassar)

maca               = baca
-          Niajaraki am-maca Qur’an.
(dia diajar membaca al Qur’an)

maik                = nafas
-          Nasawalaki ak-maik-ka.
(dia susah bernafas)

mallak              = takut
-          Sannak mallak-na ri miong.
(dia sangat takut sama kucing)

malo                = lewat
-          Tena lekbakkami kucinik am-malo.
(dia tidak pernah lagi lewat)

manaikang      = berkunjung
-          Mangei manaikang ri ballakna purinanna.
(dia berkunjung ke rumah bibinya)

mandike           = semangka
-          Akbaluki mandike ri pasaraka.
(dia menjual semangka di pasar)

mangge           = bapak, ayah
-          Mangge-na nikana I Mannuntungi Daeng Mattola.
(Bapaknya bernama Mannuntungi Daeng Mattola)

mantang          = tinggal
-          Am-mantang kelaski ka toloi.
(dia tinggal kelas karena bodoh)

mata                = mata
-          Pakrisiki mata-nna.
(matanya sakit)



mauduk           = maulid
-          Eroki aklampa ri Cikoang ak-mauduk.
(dia mau pergi ke Cikoang untuk merayakan maulid)

mea                 = kencing
-          At tak-mea-i ri katinroanna.
(dia kencing di tempat tidurnya)

membarak       = lusa
-          Erokmi aklampa am-membarak.
(dia mau berangkat lusa)

menteng          = berdiri
-          Pakrisiki bangkenna ri pam-menteng-angna.
(kakinya sakit karena terlalu lama berdiri)

miong              = kucing
-          Balao ni ondang ri miong.
(tikus diburu oleh kucing)

muko               = besok
-          Muko-pi nampa ammoterekko.
(besok saja baru kamu pergi)

mutung            = hangus
-          Am-mutung-mi kanrena.
(nasinya hangus)















na                    = na, 2.sehingga
-          Hurupuk maka salapang ilalang ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke sembilan dalam abjad Makassar)
-          Na nisambeimo ri anakna niarenga I Mappasomba.
(sehingga ia digantikan oleh anaknya yang bernama I Mappasomba)

nannung          = abadi
-          Tanggalak 6 bulang 11 taung 1973 nanipak-nannung-angmo arenna.
(tanggal 6 bulan 11 tahun 1973 diabadikanlah namanya)

nai                   = siapa
-          I nai arenna ?
(siapa namanya ?)

nakkuk                        = rindu
-          Nakkuk-i ri ammakna.
(dia sangat rindu sama ibunya)

nampa             = kemudian
-          Nasareak doekna nampa nasuroak ammalli bokbok.
(dia memberiku uang kemudian menyuruhku membeli buku)

nassa              = kumpul
-          An-nassa angasengpi doekna nampa nisareang.
(nanti uangnya terkumpul semua baru diberikan)

nassu              = marah
-          Tena naagangi akkana ka nassu-i.
(dia tidak menemaninya bicara karena marah)

naung              = turun
-          Tenapa na-naung ballinna apa-apaya.
(harga barang belum turun)

nekkerek         = gemetar
-          An-nekkerek-i punna nikutaknang.
(dia gemetar jika ditanya)


ngai                 = suka
-          Kerea nu-ngai warnana, ejaya iareka kunyika ?
(yang mana kamu suka warnanya, yang merah atau yang kuning)

ngaseng          = semua
-          Akbiring ngaseng-mi niak koperasina sikolayya.
(hampir semua sekolah mempunyai koperasi)

niak                 = ada, datang
-          Ringngapanna na niak purinannu ?
(kapan tantemu datang ?)

nyamang         = enak
-          Sannak nyamang-napunna ia apparek kanrejawa.
(sangat enak jika ia yang membuat kue)

nyenyerek       = galak
-          Sannak nyenyerekna ri andikna.
(Dia sangat galak sama adiknya)
























obeng              = obeng
-          Akboyai obeng ka eroki napakabajiki motorna.
(dia mencari obeng karena ingin memperbaiki motornya)

okalak             = susah
-          Okalak-i pappilajaranna.
(pelajarannya susah sekali)

olo                   = tabrak
-          Ni-olo-i ri motorok.
(dia ditabrak motor)

olok                 = ulat
-          Olok-angi taipanna.
(mangganya sudah berulat)

olok-olok         = binatang
-          Sannak jaina olok-olok nakatua.
(banyak sekali jenis binatang yang ia pelihara)

ondang            = buru
-          Ni-ondang-i ri tau pongorok.
(dia diburu oleh orang gila)

ongkosok        = ongkos, biaya
-          Sannak jaina ongkosok-na.
(biayanya sangat banyak)

onjok               = injak
-          Ni-onjok-i anjo buttaya punna erokki apparek bata.
(tanah itu diinjak-injak kalau kita mau membuat batu bata)

oppok              = eram
-          Anng-oppok-imi janganna.
(ayamnya sudah mengeram)

orasak             = lebat
-          Orasak-i rappo taipanna.
(buah mangganya sangat lebat)



oterek              = tali
-          Anjo sango-sangoa ni sikkoki oterek.
(rumput laut itu diikat dengan tali)

oto                   = mobil
-          Lekbaki ammalli oto beru.
(dia sudah membeli mobil baru)
































pa                    = pa
-          Hurupuk maka appak ilalang ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke empat di dalam abjad Makassar)

paik                 = pahit
-          Anjo pariaya sannak paik-na rasanna.
(paria itu terasa sangat pahit)

pakballe           = obat
-          Annganreko pakballe, garringko sallang.
(minumlah obat nanti kamu sakit)

pake                = pakai
-          Akrupa-rupai cara na-pake taua punna akkatua sango-sango.
(banyak cara yang dipakai orang jika memelihara rumput laut)

pakkekbuk      = pintu
-          Niipiki limanna ri pakkekbuk.
(tangannya terjepit pintu)

pakleok           = kapur
-          Kammatongi kunyik na pakleok.
 (bagaikan kunyit dan kapur)

paklumba        = perlombaan, balap
-          Anngadakangi paklumba sapeda.
(dia mengadakan perlombaan/balap sepeda)

paklungang     = bantal
-          Takkulleai attinro punna tena na paklungang.
(dia tidak bisa tidur jika tidak memakai bantal)

pakrasangang = negeri, kampung
-          Antu tau rungkaya siagang tau loloa parammatanai pakrasangang-a.
(anak muda dan gadis adalah permata negeri)
-          Pakrasangang-na sannak bellana battu ri Mangkasarak.
(kampungnya sangat jauh dariMakassar)



pakrisik           = sakit
-          Lekbakma annganre pakballe mingka pakrisik iji.
(saya sudah minum obat tetapi masih sakit)

palak               = minta
-          Ap-palak-i doek ri ammakna.
(dia meminta uang sama ibunya)

pallu                 = masak
-          Ap-pallu-i ammakku.
(ibuku sedang memasak)

panne              = piring
-          Antamaki arisang panne.
(dia masuk arisan piring)

parallu             = perlu
-          Parallu-i nipasadia ngaseng anjo eroka nierang.
(perlu dipersiapkan semua yang mau di bawa)

parek               = lakukan
-          Apa nu-parek ?
(apa yang sedang kau lakukan ?)
pata                 = punya
-          Lekbakpi annganre pata-nna balla, nampa nubembengiki jeknek bambang.
(setelah yang punya rumah makan, baru kita disuguhi air panas)

pelak               = hilang
-          Apannu tap-pelak ?
(apamu yang hilang ?)

pepek              = api
-          Nikanrei pepek limanna.
(tangannya terbakar api)

petek-petek     = petek-petek
-          Akdemoi sopir petek-petek-a.
(supir petek-petek demo)

piklasak           = pucat
-          Piklasak-i rupanna.
(mukanya pucat)
pikru                = ludah
-          Teako sambarang pikru-i.
(jangan sembarang meludah)

pilak                 = makin
-          Anne kamma pilak jaimi matu-matunna sango-sangoa.
(sekarang ini makin banyak tujuan dari rumput laut)

pile                   = pilih
-          Sannak sallona am-pile-i kana kerea bajik.
(dia sangat lama memilih yang mana yang lebih bagus)

pisangka         = larang
-          Tena nakkulle ni-pisangka-i.
(dia tidak bisa dilarang)

piti                    = sembarang
-          Nangai piti pau-pauia.
(dia selalu sembarang bicara)

polong             = potong
-          Na-polong-i saluarakna.
(dia memotong celananya)

ponto               = gelang
-          Sannak jaina ponto-na.
(banyak sekali gelangnya)

puali                 = nyahut, jawab
-          Puppusuki kananna cucunna, ap-puali-mi.
(sesudah cucunya berbicara, dia menyahut/menjawab)

pue                  = belah
-          Pue ruai.
(terbelah dua)
-          Tenapa na pue-i kalukunna.
(kelapanya belum dibelah)





ra                     = ra
-          Hurupuk maka sampulo angappa ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke empat belas di dalam abjad Makassar)

racak               = cincang
-          An-racak-i taipa lolo.
(dia mencincang mangga muda)

rakak               = peluk
-          Wattunna sibuntuluk langsungna si-rakak.
(waktu dia ketemu langsung berpelukan)

rakmasak        = kotor
-          Sannak rakmasak-na bajunna.
(celananya sangat kotor)

rannu               = senang
-          Rannu-mi kaniakmi ammakna battu.
(dia sudah senang karena ibunya sudah datang)

rapik                = sampai
-          Tena na rapik-i.
(dia tidak sampai)

rappo               = pinang
-          Kammatongi rappo nipue rua.
(bagaikan pinang dibelah dua)

rappung           = pungut
-          An-rappung-i ase.
(dia memungut padi)

rate                  = atas
-          Battu rate-ma ri bulang.
(saya dari atas bulan)

reppek             = pecah
-          An-reppek-i panne.
(dia memecahkan piring)

rere                  = didih
-          Ak-rere-mi jeknekna.
(airnya sudah mendidih)
ri                      = di
-          Anjo kanumerang na sabak niak anak kukang ri seppek ballatta erok annganre na taena konre anronna.
(saya merasa sedih karena ternyata di dekat rumah kita ada anak yatim yang kelaparan)

rinni                 = ini, disini
-          Nipasangkai ammelak loro an-rinni ri tampaka !
(dilarang membuang sampah di tempat ini !)

rinra                 = nyala
-          Antekamma taua appa-rinra komporok ?
(bagaimana cara menyalakan kompor ?)

rinring              = dinding
-          Tenapa rinring-na ballakna.
(dinding rumahnya belum ada)

riolo                 = dulu, dahulu
-          Riolo bedeng, niak tau lattaja kalauk Hajji ri Buttalompoa.
(konon pada zaman dahulu, ada orang yang sudah mempersiapkan diri menunaikan Haji ke Tanah Suci)

romang            = hutan
-          Ri romang-a ammantang.
(dia tinggal di hutan)

rua                   = dua
-          Ambangungi rua ballak.
(dia membangun dua rumah)











sa                    = sa
-          Hurupuk maka sampulo antuju ilalang ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke tujuh belas di dalam abjad Makassar)

sakbuk                        = sebut
-          Tenapa na sakbuk-i arenna.
(dia belum sebut namanya)

sakkok                        = tersedak
-          Ni sakkok-i ri jeknek.
(dia tersedak air)

sakra               = suara
-          Tena nallanngerek sakra.
(dia tidak menengar suara)

salapang         = sembilan
-          Tettek salapang-pi nampa antamak.
(dia masuk jam sembilan)

salibanra         = halangan
-          Punna tena salibanra, niakjak antu battu ammuko ri ballatta.
(kalau tidak ada halangan, saya akan datang besok ke rumah anda)

sallang             = nanti
-          Sallang-pi numpa mangeak ri ballaknu.
(nati baru saya pergi ke rumahmu)

sallo                 = lama
-          Sallo-mi antu erok nipalessok anak untia.
(anak pohon pisang itu sudah lama ingin dipindahkan)

saluarak          = celana
-          Niballiangak saluarak ri subanngi.
(kemarin saya dibelikan celana)

sambayang     = sholat
-          Kapanrakanna tau toaya ammelak-melaka sambayang.
(alangkah celakanya orang tua yang tidak pernah sholat)
sambila            = lempar
-          Eroki na-sambila-i aganna.
(dia mau melempar temannya)

sampulo          = sepuluh
-          Nisuroi ammalli sampulo bungkusuk golla.
(dia disuruh membeli sepuluh bungkus gula)

sandalak         = sendal
-          Tappelaki sandalak-na ri masigika.
(sendalnya hilang di mesjid)

sarring             = sangat
-          Sannak sarring-na bosia.
(hujan sangat lebat)

sassa              = cuci
-          Tenapa nalekbak as-sassa.
(dia belum selesai mencuci)

sassalak         = sesal
-          Na-sassalak-i kalenna ka taena na minawang.
(dia menyesal karena tidak ikut)

sekre               = satu
-          Nisarei sekre jamang battalak ri manggena.
(dia diberi satu pekerjaan berat oleh ayahnya)

sengka                        = singgah
-          La sengka­-k anrinni.
(saya mau singgah di sini)

siagang           = sama, beserta
-          Anjo anakna siagang bone ballakna numerammi nicinik.
(anaknya beserta seisi rumahnya itu kelihatan sedih)

siapa               = berapa
-          Siapa nuballiangi telepisina Daeng Bella ?
(berapa harga televisi yang dibeli Daeng Bella ?)

sibakuk           = kikir
-          Sannak sibakuk-na.
(dia sangat kikir)
sikra                = jadi
-          Tena na-sikra aklampa.
(dia tidak jadi pergi)

sikekdek         = sedikit
-          Sikekdek-ji nagappa bageang.
(dia mendapat sedikit bahagian)

sirik                 = malu
-          Barang tenaja na kupaka-sirik-i bija pammanakangku.
(mudah-mudahan saya tidak mempermalukan keluargaku)

sinampek        = sebentar
-          Sinampek duduji na tangkasakmo.
(sebentar sekali semuanya sudah bersih)

sollanna           = agar
-          Anjo sango-sangoa nikatuai sollanna pilak jai wasselekna.
(rumput laut itu dipelihara agar hasilnya banyak)

suarak             = ramai
-          Sannak suarak­-na ballakna.
(rumahnya sangat ramai)

subanngi         = kemarin
-          Ri subanngi niak tau assareak taipa tiknok.
(kemarin ada orang yang memberi saya mangga masak)

sukkuk                        = lengkap
-          Naia areng sukkuk-na Sultan Hasanuddin iami antu I Mallombassi Muhammad Bakri Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangngape Sultan Hasanuddin.
(nama lengkap Sultan Hasanuddin yaitu I Mallombassi Muhammad Bakri Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangngape Sultan Hasanuddin)

sungke                        = buka
-          Tena na issengi na sungke.
(dia tidak tahu cara membukanya)


suro                 = suruh
-          ni-suro-i appantama doek koperasi.
(dia disuruh memasukkan uang koperasi)











































ta                     = ta
-          Hurupuk maka tuju ilalang ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke tujuh di dalam abjad Makassar)

tabek               = permisi
-          Tabek kipammopporang mama.
(permisi saya minta maaf)

taipa                = mangga
-          Annyambilai taipa.
(dia melempar mangga)

takbang           = tebang
-          Na-takbang-i pokok jambuna.
(dia menebang pohon jambunya)

takdokdok       = ngantuk
-          Eroki attinro, takdokdok-i.
(dia mau tidur karena mengantuk)

takgalak          = pegang
-          At-takgalak-ko sollanna tena nanu mattung.
(peganglah supaya kamu tidak jatuh)

tallang              = tenggelam
-          Teako mange akjeknek-jeknek tallang-ko sallang.
(jangan pergi berenang nanti kamu tenggelam)

tallasak            = hidup
-          Paccemi tallasak-na I anu kamma-kamma anne.
(sekarang kehidupannya sudah mulai susah)

tallu                  = tiga
-          Tangngalak tallu-pi nampa antama assikola.
(dia masuk sekolah pada tanggal tiga)

tampak                        = tempat
-          Pelaki antu loroa ri tampak loroa.
(buang sampah itu ditempat sampah)





tamparang       = laut
-          Bajikmi niassenna angkanaya anjo tamparang-a jai apa-apa nakimbolong.
(kita semua tahu bahwa laut banyak mengahsilkan sesuatu)
tampole           = tahun depan
-          Tampole-pi nampa antama assikola.
(tahun depan baru dia masuk sekolah)

tangkasak       = bersih
-          Punna tangkasak-i tantu bajiki ni cinik.
(kalau bersih pasti kelihatan lebih bagus)

tappak              = percaya
-          Tenamo na tappak.
(dia sudah tidak percaya lagi)

tappuk             = putus
-          Tappuk-i oterekna anjo tedonga.
(tali kerbau itu putus)

tarang              = tajam
-          Sannak tarang-na ladinna.
(pisaunya sangat tajam)

tau                   = orang
-          Antekamma tau-a batena apparek kanrejawa bolu.
(bagaimana cara orang membuat kue bolu)

taung               = tahun
-          Pirang taung-mako akkullia ?
(sudah berapa tahun kamu kuliah ?)

tayang             = tunggu
-          Tayang-a eroktonga aklampa.
(tunggu saya juga mau pergi)
tea                   = jangan
-          Teako takliwak-liwak punna akpilajarakko motorok.
(jangan terlalu kencang kalau belajar naik motor)

tekne               = manis
-          Sannak tekne-na kanrejawana.
(kuenya sangat manis)

tena                 = tidak
-          Tena namange assikola.
(dia tidak pergi kesekolah)

tepok               = patah
-          Tepok-i limanna ammattungi ri motorok.
(tangannya patah jatuh dari motor)

terasak            = keras
-          Sannak terasak-na kanrejawana takkulleai nikokko.
(kuenya sangat keras, tidak bisa digigit)

tiknok              = matang
-          Tenapa na tiknok kanrena.
(nasinya belum matang)

timborok          = selatan
-          Akdallek timborok-i ballakna.
(rumahnya menghadap ke selatan)

tinggi                = tinggi
-          Sannak tinggi-na anjo buluka.
(gunung itu sangat tinggi)

tinro                 = tidur
-          At-tinro­ inji andikku.
(adik saya masih tidur)

toana               = tamu
-          Anngapa na tena battu toana-nnu ?
(mengapa tamumu tidak datang ?)

tojeng              = sungguh
-          Tojeng-tojeng-ak !
(ya, saya bersungguh-sungguh !)

toli                    = telinga
-          Nibesoki toli-nna ri gurunna ka tena na pilanngngeri.
(telinganya di tarik oleh gurunya karena dia tidak mau mendengar)

tu’guruk           = jatuh
-          Antekamma batenu nakulle tu’guruk ?
(bagaimana caramu sehingga dia jatuh ?)
tunu                 = bakar
-          At-tunu-tunu-i jukuk.
(dia sedang membakar-bakar ikan)



































uang                = uban
-          Kebo ngasengmu ulunna napakamma uang.
(semua rambut di kepalanya putih karena uban)

ubung              = ubun
-          Kambussuluki ubung-na nitaba balok-balok.
(ubun-ubunnya bengkak terkena balok)

uk                    = rambut
-          Lekbaki napolong uk-na I Rina.
(Rina sudah memotong rambutnya)

ukirik               = tulis
-          Anng-ukirik-ak surat pakburitta.
(saya menulis surat pemberitahuan)

ukrangi            = ingat
-          Tenamo na ukrangi kapang.
(mungkin dia sudah tidak ingat lagi)

ularak              = ular
-          Sannak mallakna ri ularak.
(dia sangat takut sama ular)

ulu                   = kepala
-          Pakrisiki ulu-nna.
(kepalanya sakit)

ulua                 = sulung
-          Erokmi akbunting anak ulua-na.
(anak sulungnya sudah mau kawin)

umba               = mari
-          Umba mae ri ballakku.
(mari kita ke rumah saya)

umbu               = asap
-          Sannak jaina umbu-nna motorokna.
(banyak sekali asap motornya)

umuruk            = umur
-          Niakmo sampulo taung kapang umuruk-na.
(mungkin umurnya sudah sepuluh tahun)

unti                  = pisang
-          Napannyanggarranga unti nampa nakioka mange ri ballakna.
(dia menggoreng pisang kemudian memanggilku ke rumahnya)

upak                = untung
-          Sannak upak-na.
(dia sangat beruntung)

uring                = panci
-          Eroki appallu mingka sokboloki uring-na.
(dia mau memasa, tetapi pancinya bocor)

uru                   = awal
-          Uru-uru­-naji na rajeng.
(awalnya dia sangat rajin)

urusuk             = urus
-          Sannak jaina urusa-nna.
(urusannya sangat banyak)
























wa                   = wa
-          Hurupuk maka sampulo ngannang ilalang ri abajada Mangkasarak.
(huruf ke enam belas di dalam abjad Makassar)

wajek               = wajik
-          Anngerangi wajek battu ri Takalarak.
(dia membawa wajik dari Takalar)

wajik                = wajib
-          Anjo sambayanga wajik-i nigaukang.
(sholat itu wajib dilaksanakan)

wakkelek         = wakil
-          Yusuf  Kalla wakkelek-na Parasideng Susilo Bambang Yudoyono.
(Yusuf Kalla adalah Wakil Presiden Susilo Bambang Yudoyono)

walli                 = wali
-          Sarikbattang buraknena akjari walli wattunna akbunting.
(saudara laki-lakinya yang menjadi wali sewaktu ia menikah)

wara                = utara
-          Ballakna warak-kannai masigika.
(rumahnya berada disebelah utara masjid)

wasselek         = hasil
-          Sannak jaina wasselek-na tanana.
(hasil tanahnya sangat banyak)

wayang           = wayang
-          Akkarena wayang-i siagang aganna.
(dia bermain wayang bersama temannya)