Air mata pun t’lah habis
Menangisi kesedihan ini
Hatiku pun telah letih
Mencintaimu tanpa pasti
Apakah ini sudah jalan takdir
Kau tak akan pernah jadi milikku
Dan kini...
Rasaku untukmu
Hanya tinggal...
Cinta dalam hati
Cemburu Menyakitkan
PANAS..
Seakan ku berada di tengah bara api
SAKIT...
Seperti ku bertapak di lautan duri
PERIH...
Selayak pisau menyayat tubuh ini
HANCUR....
Bagai kapur yang tertipah besi
Kini terakhir kumengenalmu,
kini terakhirku menyapamu,
bila nanti kou ingin kembali,
tunggu .... Sampai aku mati ...
Telah sekian kali kumerasa bersalah,
hanya karna sifatku yang tak ingin
terluka,
jauh dari niatku membuatmu gelisah,
resah rasa takutku
kehilangan dirimu,
Mungkin kou telah berikan yang terbaik sampai kita
disini
Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Seakan pasrah dengan semua
Karna ku mencintai bukan aku yang di cintai
Semoga kau bahagia dengan luka ku ini
Semoga kau tenang dengan pederitaan hati ini
Dinginnya angin malam ini menyapa tubuhku
Namun tidak dapat dinginkan panasnya hatiku
Terasa terhempasnya kelakianku ini dengan sikapmu
Karena dengan mudah kau mainkan hati ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar